Healthy Lifestyle: Apa Itu Cacar Monyet dan Bagaimana Menghindarinya

JelajahJawa (08/09) - Dilansir dari halodoc.com cacar monyet atau monkeypox adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Penyakit cacar monyet adalah penyakit menular dan penularannya dapat terjadi melalui hewan dan manusia. Disebutkan di sehatnegeriku.kemkes.go.id kasus cacar monyet pertama yang diidentifikasi di Indonesia terjadi pada tanggal 20 Agustus 2022, dengan dipastikan melalui penelusuran kegiatan, pasien bepergian keluar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan, bahwa hingga Sabtu (17/8/2024) terdapat 88 kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia. Kasus tersebut tersebar di berbagai wilayah, antara lain:

• Jakarta, 59 kasus konfirmasi

• Jawa Barat, 13 kasus konfirmasi

• Banten, 9 kasus konfirmasi

• Jawa Timur, 3 kasus konfirmasi

• Daerah Istimewa Yogyakarta, 3 kasus konfirmasi

• Kepulauan Riau, 1 kasus konfirmasi

Kabar baiknya, dari keseluruhan kasus, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh.

Penyebab dan Gejala Cacar Monyet

Para Ilmuwan pertama kali mendeteksi penyakit ini akibat adanya wabah yang berasal dari monyet yang digunakan untuk penelitian pada tahun 1958. Untuk itu, penyakit ini akhirnya dikenal sebagai cacar monyet. Selain dapat menular kepada manusia langsung melalui monyet, penyakit ini dapat tersebar melalui hewan pengerat seperti tikus dan tupai yang terinfeksi. Kondisi cacar ini juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia meskipun risikonya cukup kecil.

Penularannya tidak semudah Covid-19 yang melalui droplet di udara, cacar monyet menular jika seseorang tergigit oleh hewan terinfeksi atau terjadi kontak langsung dengan pengidap cacar monyet.

Namun terdapat beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai, yaitu:

• Demam

• Sakit kepala

• Nyeri otot

• Nyeri punggung

• Kelelahan

• Menggigil

• Pembengkakan kelenjar getah bening

Biasanya baru setelah 1-3 hari mengalami gejala awal, penderita akan mengalami ruam yang mungkin muncul di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, hingga pada area mata.

Pencegahan Infeksi Cacar Monyet

Untuk mencegah infeksi cacar monyet, menjaga gaya hidup yang sehat dapat menjadi langkah yang penting. Meskipun cacar monyet ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk pencegahan melalui gaya hidup sehat. Berikut beberapa tips gaya hidup sehat untuk mencegah infeksi cacar monyet:

1. Meningkatkan sistem imun dengan pola makan sehat, mengonsumsi makanan penuh nutrisi serta makanan yang tinggi vitamin C dan D.

2. Rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, baik berjalan, bersepeda, yoga, maupun latihan ringan lainnya.

3. Cukupi kebutuhan tidur kurang lebih 7-9 jam untuk memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga keseimbangan hormon yang penting untuk menjaga kesehatan imun.

4. Jaga kebersihan pribadi dengan rajin mencuci tangan sehabis kegiatan, tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan dan mengupayakan penggunaan hand sanitizer jika sabun dan air tidak tersedia

5. HIndari kontak dengan hewan yang berisiko menjadi pembawa virus, terutama di daerah yang endemik cacar monyet.

6. Minum cukup air untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

7. Kurangi stres. Stres kronis dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Lakukan teknik manajemen stres, seperti yoga, meditasi, dzikir, atau pernapasan dalam untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik

8. Lakukan vaksinasi jika tersedia

9. Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Jika Anda diharuskan untuk merawat seseorang yang terinfeksi, usahakan untuk menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan atau masker.

10. Pastikan lingkungan Anda bersih.

Dengan menjaga gaya hidup sehat dan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan higienis, Anda dapat mengurangi risiko infeksi terhadap cacar monyet dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit lainnya.