
Jalur Mandiri 2025, Mendikti Minta Sumbangan Tidak Jadi Beban Calon Mahasiswa
Edu/Tech | 13 Jan 2025 - 16:09 WIB
2024-12-26 22:43:47
JelajahJawa (26/12) — Tidur merupakan bagian penting dari rutinitas manusia untuk menjaga kesehatan dan memulihkan energi. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa tidur berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh. Banyak orang beranggapan semakin lama waktu tidur, semakin baik pula efeknya bagi tubuh. Padahal, tidur yang berlebihan justru dapat membuat tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga.
Fenomena ini sering terjadi, terutama di musim liburan ketika waktu luang dimanfaatkan untuk beristirahat lebih lama dari biasanya. Praktisi kesehatan dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Ray Rattu, SpPD, menjelaskan bahwa kebutuhan tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah 6-8 jam per hari. Tidur dengan durasi yang sesuai memberikan kesempatan bagi tubuh untuk melakukan recovery, yaitu memulihkan fungsi-fungsi tubuh yang terganggu setelah aktivitas seharian.
Namun, dr. Ray menegaskan bahwa tidur tidak hanya soal kuantitas. “Tidur juga harus memperhatikan kualitasnya. Kalau kuantitas bagus tapi kualitas tidak baik, tubuh tetap tidak akan merasa segar setelah bangun tidur,” ujarnya melansir dari detik.com.
Kenapa Kebanyakan Tidur Membuat Lemas?
Tidur yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh masuk ke dalam fase tidur yang tidak optimal. Hal ini dapat memengaruhi ritme sirkadian, yaitu sistem alami tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun. Ketika ritme ini terganggu, tubuh akan merasa lebih sulit untuk bangun segar. Akibatnya, meskipun tidur dalam waktu lama, seseorang tetap merasa lelah, lesu, dan bahkan lebih mengantuk.
Selain itu, tidur berlebihan sering kali mengganggu metabolisme tubuh. Gangguan tidur seperti parasomnia adalah salah satu faktor yang dapat membuat tidur panjang menjadi tidak efektif. Dalam kondisi ini, meskipun tubuh tampak tertidur, aktivitas otak tidak benar-benar beristirahat. Hal ini bisa berdampak pada metabolisme tubuh dan menyebabkan energi tidak terisi kembali seperti seharusnya.
Kesalahpahaman lain yang umum terjadi adalah anggapan bahwa tidur sambil mendengkur adalah tanda tidur lelap. Faktanya, menurut dr. Ray, mendengkur justru menunjukkan adanya gangguan aliran udara selama tidur, yang membuat kualitas tidur menjadi tidak optimal. Pada beberapa kasus, mendengkur bahkan dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan serius, seperti sleep apnea.
Bagaimana Menentukan Kualitas Tidur yang Baik?
Menurut dr. Ray, kualitas tidur dapat dilihat dari kondisi tubuh setelah bangun tidur. Jika seseorang terbangun dengan tubuh yang segar, bertenaga, dan merasa siap untuk menjalani aktivitas, maka kualitas tidurnya cukup baik. Sebaliknya, jika setelah tidur seseorang justru merasa lebih ngantuk, lemas, atau kurang bersemangat, itu bisa menjadi tanda bahwa kualitas tidurnya buruk meskipun durasi tidurnya cukup panjang.
Untuk mengetahui kualitas tidur secara objektif, dr. Ray merekomendasikan uji medis yang disebut sleep test. Tes ini digunakan untuk menganalisis pola tidur seseorang, termasuk mendeteksi gangguan seperti mendengkur, sleep apnea, atau parasomnia.
“Jangan-jangan, seseorang terlihat tidur, tapi sebenarnya setengah tidur dalam prosesnya,” kata dr. Ray.
Tips Menjaga Kualitas Tidur
Berikut beberapa cara sederhana untuk menjaga kualitas tidur:
1. Atur Durasi Tidur yang Sesuai
Hindari tidur terlalu lama atau terlalu sebentar. Pastikan tidur Anda berada dalam rentang ideal 6-8 jam per hari.
2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur bebas dari suara bising, pencahayaan terlalu terang, atau suhu yang tidak nyaman. Lingkungan tidur yang baik membantu tubuh masuk ke dalam fase tidur nyenyak.
3. Hindari Kebiasaan yang Mengganggu Tidur
Konsumsi kafein atau gadget sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur Anda. Usahakan untuk menghindari aktivitas ini setidaknya satu jam sebelum tidur.
4. Tetap Aktif di Siang Hari
Aktivitas fisik seperti olahraga ringan dapat membantu tubuh lebih siap untuk tidur di malam hari. Tubuh yang aktif cenderung memiliki ritme tidur yang lebih teratur.
5. Pertimbangkan Sleep Test Jika Diperlukan
Jika Anda merasa kualitas tidur Anda tidak baik meskipun sudah tidur cukup lama, konsultasikan dengan dokter untuk menjalani sleep test. Tes ini dapat membantu mendeteksi gangguan tidur yang mungkin Anda miliki.
Tidur berlebihan bukan solusi untuk mendapatkan energi yang maksimal. Sebaliknya, tidur yang terlalu lama justru dapat membuat tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya memperhatikan kuantitas tidur tetapi juga kualitasnya.
Jika Anda merasa bahwa tidur Anda tidak memberikan efek positif seperti yang diharapkan, pertimbangkan untuk mengevaluasi kebiasaan tidur Anda. Dengan menjaga pola tidur yang sehat, tubuh Anda akan terasa lebih segar, bertenaga, dan siap menghadapi hari.
Baca juga : Era 5G di Indonesia, Kominfo Lelang 3 Frekuensi Utama Awal Tahun Depan
Baca juga : Shin Tae-yong Resmikan STY Foundation, Raffi Ahmad Jadi Penasihat untuk Dukung Talenta Sepak Bola Muda Indonesia
Pewarta : Faja Faradila
Jalur Mandiri 2025, Mendikti Minta Sumbangan Tidak Jadi Beban Calon Mahasiswa
Edu/Tech | 13 Jan 2025 - 16:09 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 17:55 WIB
Hukum & Politik | 28 May 2025 - 17:17 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 16:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:27 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB