Mengenal ICC, Pengadilan Internasional yang Tangkap Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte

2025-03-12 18:54:51

Mengenal ICC, Pengadilan Internasional yang Tangkap Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Sumber Gambar: https://news.detik.com/

Jelajah Jawa - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap polisi di Bandara Internasional Manila setelah tiba dari Hong Kong pada Selasa, 11 Maret 2025. Penangkapan ini dilakukan berdasarkan perintah Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang sedang menyelidiki dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan selama kepemimpinannya.

Apa Itu ICC?

Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) adalah pengadilan pidana internasional permanen pertama di dunia yang bermarkas di Den Haag, Belanda. ICC didirikan berdasarkan Statuta Roma yang diadopsi pada 17 Juli 1998 dan mulai berlaku sejak 1 Juli 2002.

Lembaga ini memiliki yurisdiksi untuk mengadili individu yang diduga melakukan kejahatan serius yang menjadi perhatian komunitas internasional, seperti:

  • Genosida

  • Kejahatan terhadap kemanusiaan

  • Kejahatan perang

  • Kejahatan agresi

Tujuan utama ICC adalah menegakkan keadilan global, menghentikan impunitas bagi pelaku kejahatan internasional, serta mencegah kejahatan serupa terjadi di masa depan. Perlu diketahui bahwa ICC berbeda dengan Mahkamah Internasional (ICJ), di mana ICJ menangani sengketa antarnegara, sementara ICC mengadili individu.

Kasus Duterte dan ICC

Rodrigo Duterte menjadi sorotan ICC atas kebijakan perang melawan narkoba yang ia jalankan selama menjabat sebagai Presiden Filipina. Sejak 1 November 2011, ketika Duterte masih menjabat sebagai wali kota Davao, hingga 16 Maret 2019 saat ia menjadi Presiden, ribuan orang dilaporkan tewas dalam operasi pemberantasan narkoba. Banyak di antara korban berasal dari kalangan miskin dan diduga dieksekusi tanpa proses hukum yang jelas.

Pada 2019, Duterte menarik Filipina dari Statuta Roma, yang menurut para aktivis hak asasi manusia merupakan upaya untuk menghindari pertanggungjawaban atas kebijakan tersebut. Namun, ICC tetap melanjutkan penyelidikannya.

Perjalanan Duterte ke Pengadilan ICC

Setelah penangkapannya di Manila, Duterte diterbangkan ke Den Haag untuk menghadapi sidang awal di ICC. Ia dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam bentuk pembunuhan massal terkait kebijakan perang narkoba. Para pendukung Duterte menganggap penangkapan ini sebagai tindakan tidak sah, sementara kelompok korban dan aktivis hak asasi manusia menyambutnya sebagai langkah positif dalam penegakan keadilan.

Tantangan ICC dalam Menegakkan Hukum

Meskipun memiliki peran penting dalam menegakkan hukum internasional, ICC menghadapi berbagai tantangan, seperti:

  1. Kendala Yurisdiksi – Tidak semua negara mengakui kewenangan ICC.

  2. Keterbatasan Sumber Daya – ICC bergantung pada kerja sama negara anggota dalam eksekusi penangkapan dan penyelidikan.

  3. Kritik atas Keberpihakan – Beberapa pihak menilai ICC lebih banyak menyelidiki kasus di negara-negara berkembang dibanding negara maju.

Meski demikian, ICC tetap menjadi harapan bagi korban kejahatan kemanusiaan untuk mendapatkan keadilan. Kasus Duterte menjadi pengingat bahwa pemimpin negara sekalipun dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka di mata hukum internasional.


Berita Lainnya

Document