
MPV Listrik Premium Denza D9 Terjual Nyaris 1.000 Unit
Edu/Tech | 11 Mar 2025 - 13:08 WIB
2025-04-11 15:37:11
Jelajah Jawa – Pada Jumat, 11 April 2025 – Kabar duka datang dari industri musik Indonesia. Penyanyi legendaris, Titiek Puspa, berpulang pada Kamis (10/4/2025) di usia 87 tahun. Informasi ini dikonfirmasi oleh manajernya, Mia, yang mengungkapkan bahwa Titiek Puspa mengembuskan napas terakhir pada pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, putri sulung Titiek Puspa, Petty Tunjungsari Murdago, mengungkapkan bahwa ibunya mengalami pendarahan otak dan membutuhkan perawatan intensif. “Dengan usia 87 tahun, banyak hal yang sulit diprediksi mengapa ini bisa terjadi,” ujar Petty saat memberikan pernyataan kepada media. Kepergian Titiek Puspa tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, serta para penggemarnya.
Sebagai bentuk pembelajaran dari kondisi yang dialami oleh Titiek Puspa, penting bagi kita untuk memahami apa itu pendarahan otak, penyebabnya, gejalanya, serta cara pencegahannya.
Apa Itu Pendarahan Otak?
Pendarahan otak terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah, menyebabkan darah menyebar ke jaringan sekitarnya. Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, merusak sel-sel otak, dan mengganggu fungsi otak.
Penyebab dan Faktor Risiko Pendarahan Otak
Beberapa faktor dapat memicu pendarahan otak, di antaranya:
Cedera Kepala: Benturan keras akibat kecelakaan, jatuh, atau aktivitas olahraga ekstrem dapat menyebabkan pendarahan otak.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Jika tidak terkontrol, tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah di otak.
Gangguan Pembuluh Darah: Kondisi seperti aneurisma otak atau malformasi arteriovenosa (AVM) dapat membuat pembuluh darah lebih rentan pecah.
Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Pengencer darah atau obat yang memengaruhi proses pembekuan darah dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Usia: Pendarahan otak lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, terutama di atas 65 tahun.
Gaya Hidup Tidak Sehat: Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta penyakit seperti diabetes dapat memperbesar kemungkinan terjadinya pendarahan otak.
Gejala Pendarahan Otak
Gejala pendarahan otak bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
Sakit kepala mendadak yang sangat hebat.
Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh.
Gangguan kesadaran, seperti linglung atau kehilangan kesadaran.
Kesulitan berbicara atau bicara yang tidak jelas.
Mual dan muntah.
Gangguan keseimbangan dan koordinasi.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama setelah cedera kepala, segera cari pertolongan medis karena penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pengobatan dan Perawatan
Penanganan pendarahan otak harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Langkah pertama dalam perawatan adalah menghentikan pendarahan dan mengurangi tekanan dalam tengkorak. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:
Pemberian Obat-obatan: Untuk menurunkan tekanan darah, mencegah kejang, atau mengontrol gejala lainnya.
Tindakan Bedah: Dalam beberapa kasus, operasi seperti craniotomy (pengangkatan sebagian tengkorak untuk mengeluarkan darah) atau craniectomy (pengangkatan bagian tengkorak untuk memberi ruang pada otak) mungkin diperlukan.
Perawatan Intensif: Penggunaan alat bantu napas atau pemberian cairan infus sering kali diperlukan dalam perawatan di rumah sakit.
Cara Mencegah Pendarahan Otak
Meskipun tidak semua kasus pendarahan otak bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya:
Mengontrol Tekanan Darah: Rajin memeriksa tekanan darah, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres berlebih.
Berhenti Merokok dan Mengurangi Konsumsi Alkohol: Kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko pendarahan otak.
Menggunakan Pelindung Kepala: Saat berkendara, berolahraga, atau melakukan aktivitas yang berisiko cedera kepala, gunakan helm atau pelindung lainnya.
Menjaga Pola Makan dan Berat Badan: Konsumsi makanan bergizi, batasi garam, dan hindari makanan tinggi lemak jenuh untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.
Mengenali Gejala Sejak Dini: Jika ada gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis secepat mungkin.
Pendarahan otak adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan perhatian cepat. Kepergian Titiek Puspa karena kondisi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan, terutama dalam menjaga tekanan darah dan menghindari faktor risiko yang bisa memicu pendarahan otak. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Penanganan yang cepat dapat meningkatkan peluang pemulihan dan mencegah dampak yang lebih fatal.
Baca juga : Gym Rutin Setiap Hari, Tubuh Lebih Fit dan Hidup Lebih Produktif
Baca juga : Kejujuran yang Menginspirasi: Perjalanan Musik Valerie Utomo
Pewarta : Muhammad Aditya Suryo
MPV Listrik Premium Denza D9 Terjual Nyaris 1.000 Unit
Edu/Tech | 11 Mar 2025 - 13:08 WIB
Edu/Tech | 30 Aug 2025 - 09:06 WIB
Lifestyle | 30 Aug 2025 - 09:06 WIB
Edu/Tech | 30 Aug 2025 - 09:00 WIB
Edu/Tech | 30 Aug 2025 - 09:00 WIB
Lifestyle | 29 Aug 2025 - 06:22 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB