Tunjuk Cak Lontong Jadi Ketua Timses Pramono-Rano: Representasi Politik Bawa Kegembiraan
Hukum & Politik | 07 Sep 2024 - 19:28 WIB
2024-11-11 08:52:02
JelajahJawa (11/11) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan program baru yang menjanjikan penghasilan hingga Rp10 juta per bulan bagi generasi muda yang bersedia bergabung dalam Program Petani Milenial.
Program ini dirancang untuk mendorong pemberdayaan anak muda dalam mendukung swasembada pangan dan menjawab tantangan ketahanan pangan Indonesia.
Baca juga: Angin Segar Bagi Buruh Indonesia, MK Kabulkan Sebagian Gugatan UU Cipta Kerja
Sebanyak 3.000 peserta telah tergabung dalam program ini, dan sebanyak 20.000 calon petani milenial lainnya telah mendaftar. Dengan menjanjikan penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata upah pegawai di Indonesia, Menteri Amran optimistis program ini dapat menarik lebih banyak pemuda.
“Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, Rp2 juta, Rp3 juta. Artinya menarik, kan?” ungkap Amran saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Menteri Amran menekankan pentingnya modernisasi di sektor pertanian agar petani milenial dapat meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi seperti traktor, drone, dan alat modern lainnya.
Tapi dengan teknologi, 1.000 hingga 5.000 hektare bisa dikelola dengan lebih efisien," jelasnya. Melalui pengelolaan lahan yang optimal, program ini diharapkan dapat membuka 3 juta hektare sawah baru dalam empat tahun ke depan serta mengoptimalkan 1 juta hektare lahan pada tahun 2025.
Dengan program ini, Kementerian Pertanian berharap Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.
"Mimpi kami adalah seluruh cetak sawah di Indonesia, 3 juta hektar, itu menjadi transformasi dari pertanian tradisional ke modern. Kami ingin sejajar dengan negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Korea," ujar Amran.
Program Petani Milenial ini dirancang untuk menarik minat anak muda, khususnya mereka yang berusia antara 19 hingga 39 tahun, agar terjun ke sektor pertanian.
Dengan adanya insentif yang menjanjikan dan dukungan teknologi canggih, generasi muda diharapkan tertarik untuk mengembangkan karier di bidang ini, sehingga dapat mengatasi kesenjangan generasi di sektor pertanian dan meningkatkan keberlanjutan pasokan pangan nasional.
Selain untuk mencapai swasembada pangan, program ini memiliki potensi dampak positif lainnya, seperti:
Baca juga : Film Eksil: Mengulas Tragedi Pilu Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Baca juga : Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, Diminta Uang Damai Rp 50 Juta
Pewarta : Melly A
Tunjuk Cak Lontong Jadi Ketua Timses Pramono-Rano: Representasi Politik Bawa Kegembiraan
Hukum & Politik | 07 Sep 2024 - 19:28 WIB
Lifestyle | 22 Nov 2024 - 20:39 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:34 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:29 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:12 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:03 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB