Diplomasi Peci Hitam Prabowo di KTT APEC dan G20

2024-11-19 13:38:50

Diplomasi Peci Hitam Prabowo di KTT APEC dan G20
Sumber Gambar: Akun Instagram: @prabowo

JelajahJawa.id (19/11) - Presiden RI, Prabowo Subianto, langsung bergerak aktif di panggung internasional setelah dilantik pada 20 Oktober 2024.

Dalam kunjungan diplomatik ke berbagai negara, seperti China, Amerika Serikat, Peru, hingga Brasil, Prabowo membawa identitas budaya Indonesia melalui diplomasi peci hitam. Gaya yang mengingatkan pada Presiden pertama RI, Soekarno.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping di China, Presiden Joe Biden di AS, hingga Sekjen PBB Antonio Guterres di Brasil, Prabowo selalu mengenakan peci hitam. 

Tak hanya dirinya, para menteri Kabinet Merah Putih yang mendampinginya juga kompak memakai peci hitam dalam berbagai acara kenegaraan, termasuk KTT G20 di Brasil dan APEC CEO Summit 2024 di Peru.

Baca juga: PKH: Program Prioritas Kemensos untuk Perlindungan Masyarakat Rentan

Langkah ini dinilai berhasil mengangkat identitas Indonesia di mata dunia. "Kita lihat peci ini sebagai simbol nasional Indonesia. Prabowo sangat menghormati budaya Indonesia dan Bung Karno sebagai pendiri bangsa," ujar pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing.

Makna Mendalam Peci Hitam

Peci hitam tidak hanya dianggap sebagai pelengkap pakaian, tetapi juga simbol identitas nasional. 

Tradisi mengenakan peci hitam bermula dari perjuangan kemerdekaan. Para pejuang menjadikannya lambang persatuan bangsa yang terdiri dari beragam suku dan etnis. Bung Karno, misalnya, menjadikan peci hitam sebagai ciri khasnya dalam berbagai forum internasional.

Menurut Emrus, Prabowo dengan konsisten menjaga nilai budaya ini di tengah modernisasi global. "Menurut saya, penggunaan peci dapat menegaskan simbol keindonesiaan kita," tambahnya.

Baca juga: PKH: Program Prioritas Kemensos untuk Perlindungan Masyarakat Rentan

Adanya diplomasi peci hitam menunjukkan bahwa meski dunia semakin modern, Indonesia tetap teguh pada nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi pejabat lain untuk turut melestarikan budaya.

"Peci untuk pluralitas, tidak untuk suatu agama tertentu. Tapi simbol keindonesiaan baik latar belakang suku maupun agama yang berbeda," tegas Emrus.

Ia juga mendorong pejabat dari kepala desa hingga presiden untuk mengenakan peci hitam dalam tugas kenegaraan, baik di dalam maupun luar negeri.

Dengan konsistensi Prabowo membawa identitas nasional melalui diplomasi peci hitam, Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa budaya lokal tetap relevan dan menjadi kekuatan dalam menghadapi era globalisasi.

Berita Lainnya

Document