6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menurunkan IQ dan Fungsi Otak

2025-02-03 20:03:17

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menurunkan IQ dan Fungsi Otak
Sumber Gambar: AtmaGo

JelajahJawa (3/1/2025) — Memiliki intelligence quotient (IQ) yang tinggi sering dikaitkan dengan kemampuan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah dengan baik. Tak heran, banyak orang ingin mempertahankan atau bahkan meningkatkan skor IQ mereka untuk menunjang kehidupan akademik dan profesional.


Namun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan sehari-hari justru dapat mengurangi tingkat kecerdasan seseorang. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pola hidup tertentu dapat mempengaruhi fungsi otak dan berdampak negatif pada kemampuan kognitif. Berikut adalah enam kebiasaan yang dapat menurunkan IQ, melansir dari CNBC Indonesia:


1. Stres Berlebihan


Stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi jika dibiarkan berlarut-larut, dampaknya bisa serius bagi otak. Menurut Brendan Kelley, MD, ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center, tingkat stres yang tinggi tidak hanya menurunkan fungsi otak, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.


Hormon stres yang berlebihan, seperti kortisol, dapat mengganggu koneksi antar sel otak, sehingga mempengaruhi daya ingat dan kemampuan berpikir. Selain itu, stres kronis juga dapat menyebabkan peradangan di otak yang mempercepat penuaan sel-sel saraf.


2. Obesitas dan Pola Makan Tidak Sehat


Obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh pada fungsi kognitif. Sebuah studi dalam American Journal of Epidemiology menemukan bahwa individu dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kinerja otak dan demensia di usia tua.


Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula juga dapat berdampak buruk. Allen Towfigh, ahli saraf dari Weil Cornell Medical Center, menyebutkan bahwa penderita diabetes lebih rentan mengalami gangguan memori dan kognitif. Penelitian dari University of Southern California juga menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan peradangan di otak, mengganggu komunikasi antar sel saraf, dan memperlambat proses belajar.


3. Kebiasaan Multi-tasking


Di era modern, banyak orang merasa bangga dengan kemampuan multi-tasking mereka. Namun, penelitian menunjukkan bahwa melakukan terlalu banyak hal sekaligus justru dapat menghambat fungsi otak.


Otak manusia tidak dirancang untuk menangani beberapa tugas kompleks dalam waktu bersamaan. Ketika seseorang mencoba fokus pada banyak hal, otak akan beralih dari satu tugas ke tugas lainnya dengan cepat, tetapi tanpa benar-benar menyelesaikan salah satunya secara optimal. Akibatnya, daya konsentrasi menurun, memori menjadi lemah, dan kemampuan berpikir kritis terganggu.


4. Paparan Zat Beracun dari Rokok


Merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, tetapi juga berdampak negatif pada otak. Paparan asap rokok mengandung karbon monoksida yang dapat menggantikan oksigen dalam darah. Ketika otak kekurangan oksigen, fungsinya akan menurun, sehingga mempengaruhi daya ingat, konsentrasi, dan proses berpikir.


Selain itu, rokok juga mengandung bahan kimia beracun yang dapat merusak sel saraf dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif. Kebiasaan ini dapat mempercepat penuaan otak dan memperbesar kemungkinan terkena demensia di kemudian hari.


5. Kurang Tidur dan Jet Lag


Kurang tidur adalah musuh utama kesehatan otak. Tidur yang cukup sangat penting untuk proses regenerasi sel otak dan konsolidasi memori. Jika seseorang sering begadang atau memiliki pola tidur yang tidak teratur, otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri, yang berdampak pada daya ingat, fokus, dan kemampuan belajar.


Jet lag akibat perjalanan melintasi beberapa zona waktu juga dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. Menurut penelitian dari University of California, gangguan ritme tidur akibat jet lag dapat menghambat fungsi kognitif hingga satu bulan setelahnya.


6. Kurangnya Interaksi Sosial dan Stimulasi Mental


Otak membutuhkan stimulasi yang cukup agar tetap tajam dan aktif. Kebiasaan mengisolasi diri, jarang berinteraksi sosial, atau tidak menantang diri dengan aktivitas baru dapat menyebabkan penurunan fungsi otak secara perlahan.


Interaksi sosial dan aktivitas yang merangsang otak, seperti membaca, bermain teka-teki, atau belajar keterampilan baru, dapat membantu menjaga kesehatan otak dan memperlambat penurunan kognitif.



Menjaga kesehatan otak sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Beberapa kebiasaan sehari-hari, seperti stres berlebihan, pola makan yang buruk, kurang tidur, dan merokok, dapat berdampak negatif pada IQ dan fungsi kognitif.


Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, mengelola stres, tidur cukup, dan menghindari kebiasaan buruk dapat membantu menjaga otak tetap tajam dan berfungsi optimal dalam jangka panjang. Jika ingin meningkatkan kecerdasan dan menjaga kesehatan otak, mulailah dengan memperbaiki pola hidup dari sekarang!

Baca juga : Kebakaran Hebat di Los Angeles, Rumah Masa Kecil Gigi Hadid Hangus Terbakar

Baca juga : Mengapa Kucing Suka Menjilat Manusia? Ini 5 Alasannya

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document