May Day 2025: Presiden Hadir di Monas, Pemerintah Bagikan 100 Rumah Subsidi untuk Buruh

2025-05-02 02:53:01

May Day 2025: Presiden Hadir di Monas, Pemerintah Bagikan 100 Rumah Subsidi untuk Buruh
Sumber Gambar: Sumber gambar: https://id.pinterest.com/

Jelajahjawa.ID - Suasana Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 terasa istimewa. Ribuan buruh dari berbagai daerah memadati kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis (1/5), untuk mengikuti perayaan akbar yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.


Momen ini menjadi sorotan, karena baru dua kali dalam sejarah Indonesia, pemimpin tertinggi negara hadir langsung di tengah-tengah buruh dalam peringatan May Day.


Presiden Prabowo tak sekadar hadir, tetapi juga menyampaikan pidato yang menggema dan disebut-sebut berpihak pada buruh. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel, menyebut perayaan May Day tahun ini sangat luar biasa dan penuh makna.


“Yang pasti May Day tahun ini cukup luar biasa. Pesan-pesan yang disampaikan Pak Prabowo sangat ideologis dan berpihak. Beliau hadir langsung, dan pidatonya menggema di tengah-tengah kawan-kawan buruh,” ujar Noel saat ditemui di Universitas Pertamina, Jakarta.


Menurut Noel, kehadiran langsung Presiden sangat penting secara simbolik. Ini menunjukkan keberpihakan dan keterlibatan aktif kepala negara dalam isu-isu ketenagakerjaan.


“Rakyat ingin melihat pemimpinnya hadir di tengah mereka, bukan sekadar lewat kebijakan atau pernyataan dari jauh. Dan tadi Pak Prabowo menyampaikan pidato yang penuh semangat dan substansi,” tambahnya.


Kolaborasi Nyata Lewat Rumah untuk Buruh

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan bahwa May Day 2025 dijadikan momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas kementerian dan sektor. Dengan tema May Day is Collaboration Day, Kemenaker menggandeng Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta PT Pertamina untuk memberikan 100 unit rumah subsidi bagi buruh.


“Tahun ini kita ingin menunjukkan bahwa May Day bukan hanya sekadar seremonial, tapi juga berdampak nyata. Kami bekerja sama dengan PT Pertamina dan Kementerian PKP untuk memberikan rumah subsidi kepada para buruh,” ujar Menaker Yassierli.


Yassierli menegaskan bahwa tantangan ke depan dalam dunia ketenagakerjaan tidak semakin mudah. Oleh karena itu, menurutnya, kolaborasi antarlembaga adalah satu-satunya jalan untuk menghadirkan solusi konkret.


“Kita hidup di zaman yang penuh ketidakpastian global, pergeseran demografi, perkembangan teknologi yang cepat. Maka kolaborasi adalah kunci agar buruh kita tetap terlindungi dan sejahtera,” tambahnya.


Presiden yang Turun Langsung, Simbol Perubahan?

Kehadiran Presiden Prabowo pada perayaan ini bukan hanya menjadi sorotan media nasional, tetapi juga dianggap simbol perubahan oleh sebagian kalangan buruh. Tak sedikit yang menyambut antusias kehadiran Prabowo dengan harapan bahwa perbaikan nyata akan segera terlihat di dunia kerja.


Selain memberikan pidato, Prabowo juga disebut ikut menyaksikan secara langsung penyerahan simbolis rumah subsidi untuk buruh, serta berdialog dengan sejumlah perwakilan serikat pekerja.


“Saya sangat bersyukur dan berbahagia sekali, karena May Day kali ini khas, karena dihadiri oleh Presiden dan juga Menteri Perumahan. Ini menunjukkan pemerintah hadir dan bekerja nyata,” ucap Yassierli.

Langkah Kecil, Harapan Besar

Program rumah subsidi untuk buruh ini diharapkan menjadi langkah awal dari skema kebijakan yang lebih luas dan berkelanjutan. Pemerintah berharap, rumah bukan lagi menjadi mimpi bagi para pekerja di sektor industri, manufaktur, dan jasa yang selama ini kesulitan mendapatkan hunian layak dan terjangkau.


Di sisi lain, sejumlah pengamat ketenagakerjaan menilai langkah ini positif, meski menekankan perlunya komitmen jangka panjang agar inisiatif serupa tidak berhenti hanya di momen May Day.


“Ini langkah baik, tapi jangan hanya berhenti di 100 rumah. Kita ingin lihat roadmap jangka panjang bagaimana kesejahteraan buruh ditingkatkan secara menyeluruh—dari upah, jaminan kerja, hingga perlindungan sosial,” ujar salah satu pengamat ketenagakerjaan yang hadir di Monas.


Momentum Baru bagi Buruh Indonesia

Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan langsung pemimpin negara, May Day 2025 membawa harapan baru bagi para buruh. Pemerintah menunjukkan kesediaannya untuk hadir lebih dekat dengan persoalan nyata yang dihadapi pekerja.


Apakah ini akan menjadi titik balik dalam sejarah ketenagakerjaan Indonesia? Waktu yang akan menjawab. Namun yang jelas, peringatan May Day 2025 telah memberi sinyal kuat: buruh tidak lagi berjalan sendiri.



Berita Lainnya

Document