Yusril Ihza Mahendra Minta Tambahan Rp 325 Miliar, Tak Bisa Membayangkan Bekerja dengan Rp 9 Miliar
Hukum & Politik | 03 Dec 2024 - 09:18 WIB
2024-12-19 22:04:15
JelajahJawa (19/12) — Minum teh setelah makan sudah menjadi kebiasaan yang umum bagi banyak orang. Namun, belakangan ini muncul anggapan bahwa minum teh setelah makan bisa mengurangi kadar zat besi dalam tubuh dan meningkatkan risiko anemia. Apakah hal ini benar?
Dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Melinda Bandung, Dr. Johannes Chandrawinata, mengonfirmasi bahwa teh dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh. Namun, hal ini tidak langsung menyebabkan anemia defisiensi besi.
Risiko anemia muncul jika konsumsi teh dilakukan secara berlebihan dan dalam jangka panjang, terutama bila dikombinasikan dengan diet rendah zat besi.
“Risiko anemia hanya akan muncul jika konsumsi teh dilakukan secara berlebihan dan dalam jangka panjang, terutama bila dikombinasikan dengan diet rendah zat besi," kata Johanes melansir dari CNN Indonesia.
Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Gejala umum anemia meliputi kelelahan, lemah, kulit pucat, dan sesak napas. Kekurangan zat besi yang berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gangguan fungsi organ.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi hingga 62 persen. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari minum teh segera setelah makan, terutama bagi individu yang berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi, seperti wanita hamil, anak-anak, dan vegetarian.
Untuk meminimalkan dampak negatif teh terhadap penyerapan zat besi, disarankan untuk memberi jeda waktu antara makan dan minum teh. Menunggu sekitar satu hingga dua jam setelah makan sebelum menikmati teh dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih efektif. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya vitamin C bersamaan dengan sumber zat besi juga dapat meningkatkan penyerapan mineral ini.
Penting juga untuk memperhatikan jenis teh yang dikonsumsi. Beberapa jenis teh, seperti teh hijau dan teh hitam, memiliki kandungan tanin yang lebih tinggi dibandingkan dengan teh herbal. Memilih teh dengan kandungan tanin lebih rendah atau beralih ke teh herbal dapat menjadi alternatif bagi mereka yang khawatir tentang penyerapan zat besi.
Selain itu, pola makan seimbang yang kaya akan sumber zat besi heme (dari daging merah, unggas, dan ikan) dan non-heme (dari sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian) sangat penting. Menggabungkan sumber zat besi dengan makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, stroberi, atau paprika, dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme.
Meskipun minum teh setelah makan dapat mengurangi penyerapan zat besi, hal ini tidak serta-merta menyebabkan anemia defisiensi besi. Dengan mengatur waktu konsumsi teh dan memastikan asupan zat besi yang cukup dalam diet, Anda dapat menikmati teh tanpa khawatir mengganggu kesehatan.
Baca juga : Waspadai Gejala Awal Ginjal Bermasalah
Baca juga : Asap Hitam Membumbung, Belasan Kapal Nelayan di Tegal Terbakar
Pewarta : Faja Faradila
Yusril Ihza Mahendra Minta Tambahan Rp 325 Miliar, Tak Bisa Membayangkan Bekerja dengan Rp 9 Miliar
Hukum & Politik | 03 Dec 2024 - 09:18 WIB
Lifestyle | 10 Jan 2025 - 19:28 WIB
Lifestyle | 10 Jan 2025 - 19:17 WIB
Lifestyle | 09 Jan 2025 - 17:16 WIB
Lifestyle | 09 Jan 2025 - 17:13 WIB
Lifestyle | 09 Jan 2025 - 17:07 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB